Penyakit Ayam Yang Paling Sering Menyerang

  • Peternak
  • Nov 23, 2020
Penyakit Ayam Yang Paling Sering Menyerang

 

Penyakit Ayam Yang Paling Sering Menyerang

Kadangkala karena kesalahan kecil dan ketidaktahuan kita dalam masalah penyakit membuat usaha kita yang semula bisa di katakan bakal mendapatkan keuntungan menjadi merugi. Dengan membahas penyakit ayam yang paling sering menyerang kita bisa mendapatkan banyak manfaat diantaranya yaitu :

  1. Mempercepat kesembuhan.
  2. Tidak membuang-buang uang dengan membeli obat yang salah.
  3. Mengurangi faktor resisten terhadap obat karena menggunakan antibiotik berlebih.
  4. Penyakit tidak sampai ke tingkat yang parah terlebih menyebabkan kematian lebih banyak ternak.
  5. Bisa mengetahui penyakit dari gejala yang menyerang.

Pengetahuan terhadap penyakit pada peternak juga mengupgrade skill dan manajemen peternak menjadi lebih baik. Tidak lagi tergantung pada dokter hewan hingga mengeluarkan dana lebih terlebih menduga-duga jenis penyakit dan asal memberikan obat. Artikel ini disusun untuk semua peternak unggas agar bisa memahami dan membantu mencegah serta pengobatan pada unggas yang terkena sakit.

Penyakit Ayam Disebabkan Virus

Avian Influenza (Flu Burung)

Flu burung sempat menjadi wabah yang menggemparkan di Indonesia pada tahun 2003, menyerang di semua daerah dan di hampir semua jenis unggas, yang paling banyak di serang tentunya adalah ayam dan kalkun. Tidak mengherankan penyakit ini membuat gempar karena penyakit ini menular dan menyebabkan kematian pada ternak hingga mencapai 80% bahkan lebih di awal-awal kemunculannya.

Penyakit ini juga menular ke manusia yang membuat penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini disebabkan oleh virus infulenza yang sebenarnya mudah mati jika terkena panas, sinar matahari dan juga desinfektan. Maka dari itu pentingnya sanitasi dan desinfeksi kandang menjadi salah satu pencegahan terbaik agar virus ini tidak berkembang. Tidak hanya menyerang ayam, itik, puyuh, ayam kampung, ayam petelur, babi, kuda, burung bahkan entok dan angsa bisa dijangkiti oleh penyakit ini.

Pada air minum kandang, pakan dan peralatan kandang virus ini menyebar dengan mudah ditambah jumlah ayam dalam suatu kandang populasinya begitu besar yang membuatnya menginfeksi seluruh ternak dan menyebabkan kematian hingga >80%. Sebelum benar-benar merusak dan mematikan ternak peliharaan ini dalam kandang, virus ini berinkubasi selama lebih kurang 14 hari lamanya.

Gejala Ayam Terkena Flu Burung

  1. Beberapa organ seperti telapak kaki berwarna biru ungu, perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan, kemudian kelopak mata, jengger serta pial berwarna biru keunguan.
  2. Kemudian diikuti dengan kotoran encer atau diare, bersin-bersin dan ayam ngorok.
  3. Yang berlanjut ke penurunan feed intake harian atau pakan yang di konsumsi turun, produksi telur juga turun.
  4. Ditambah dengan lumpuh dan gemetaran pada sekujur tubuh.
  5. Terjadi pendarahan pada jantung.
  6. Terdapat pelebaran pembuluh darah pada otak.

Pengobatan Pada Flu Burung

Bagi hewan yang sudah terkena virus, akan sangat sedikit sekali obatnya bahkan tidak ada obat yang benar-benar efektif untuk menyembuhkannya. Karena obat yang dijual di pasaran dan di poultry pada umumnya menyebmbuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan selain virus. Yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan vitamin dan mendorong nafsu makannya agar antibodi tubuhnya dapat bertahan dari sekarang virus ini.

Cara Mencegah Penyakit Flu Burung

  1. Hal pertama yang dilakukan adalah sanitasi dan desinfeksi yang di rutinkan setiap harinya. Untuk kasus dimana disekitar kandang dan sebelumnya pernah terkena dibuat penyemprotan dengan desinfektan menjadi 2x dalam sehari.
  2. Apabila sebelumnya pernah terserang penyakit AI ini sebaiknya pencucian kandang menggunakan Formalin dan deterjen dengan bersih juga di istirahatkan 3-4 bulan dari terakhir kosong kandang.
  3. Lakukan vaksinasi dan revaksinasi bila diperlukan.
  4. Bangkai unggas yang terkena flu burung ini sebaiknya di bakar atau di timbun dalam tanah dengan kedalaman dan jarak dari peternakan 10-20 meter. Dan jangan buang di sungai terlebih di tempat terbuka karena akan menulari ternak dan manusia lain yang mengakibatkan tidak terputusnya siklus penyakit ini.

IBD Atau Gumboro

penyakit ayam gumboro

Sama seperti pada AI, penyakit inijuga disebabkan oleh virus pada unggas. Istilah lain untuk nama penyakit ini atau yang terkenal di peternak adalah gumboro. Hal yang paling mudah ditandai apabila ternak telah diserang penyakit ini ada pada bursalnya yaitu organ pada ayam yang berada di dekat kloaka, bagian menonjol yang bisa dibuka dan di ambil ketika kita membedah ayam ini.

Gejala utama dalam penyakit ini adalah imunosupresive yang melumpuhkan antibodi tubuh ayam sehingga mengakibatkan kematian atau mortalitas yang cukup tinggi berkisar di 40-60% berbanding sejajar dan lebih tinggi untuk tingkat penyebaran terhadap lainnya mencapai 70-90%. Pada peternak yang tidak mengetahui gejala ini terkadang kematian menjadi lebih tinggi dengan ditambah pemberian obat yang semakin menggangu kinerja ginjal setelah sebelumnya sudah membengkak.

Gejala Penyakit IBD

  • Nafsu makan menurun.
  • Badan gemetar.
  • Kotoran berwana putih.
  • Bulu berdiri dan kotor yang dapat dilihat disekitaran dubur ayam.
  • Apabila dibedah bursal terdapat radang biru keunguan.
  • Ginjal mengalami pembesaran atau bengkak.
  • Pendarahan seperti garis-garis pada paha dan dada ayam.

Pengobatan Penyakit Gumboro

Hal umum yang hampir sudah diketahui ketika terkena IBD atau gumboro adalah dengan memberikan minum ayam berupa air gula merah selama 3-4 hari berturut-turut, ditambah dengan eletrolit untuk menjaga badan ayam tetap mendapat asupan energi. Pemberian hexamine juga dapat membantu karena berfungsi untuk membantu mengurangi pembengkakan pada ginjal yang bisa berujung kematian.

Pencegahan Gumboro dan IBD

Vaksinasi menjadi salah satu cara dalam mencegah gumboro pada ayam, kemudian bisa dilanjut dengan tetap mempertahankan kebersihan dan biosecurity yang ketat termasuk orang yang akan memasuki kandang di semprot terlebih dahulu. Berikutnya adalah dengan memisahkan ayam yang sakit sesegera mungkin dan mengobatinya jika memungkinkan.

Penyakit Newcastle Disease (ND) Pada Ayam

Penyakit Ayam Tetelo

ND sering disebut juga sebagai tetelo yang gejala dari fisik ayam dapat dilihat salah-satunya dengan kepala memutar atau tortikolis. ND dapat menghambat laju pertumbuhan dan produktivitas pada usaha ayam petelur serta yang lebih parahnya adalah kematian yang tinggi. Karakteristik virus ini memang tidak tahan terhadap panas terutama pada panas di atas 50 C. Tetapi pada suhu yang dingin virus ini bisa bertahan lebih dari 2 bulan di antara suhu 25-28C.

Dapatkan informasi harga lebih mudah lewat aplikasi Get it on Google Play

Gejala Penyakit ND

  • Leher memutar ke atas.
  • Bengkak terjadi di sekitar mata dan kelopak mata.
  • Terdapat pendarahan pada tiga percabangan sekatonsil.
  • Pada provventrikulus terdapat pendarahan dengan bintik-bintik merah.

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit ND

Tetap tidak ada pengobatan berarti ketika virus menyerang, membantu kinerja dan menambah nafsu makan ayam bisa meningkatkan antibodi dan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit ini. Tetap lakukan secara rutin semprot kandang dan peralatan dengan desinfektan.

Penyakit Ayam Akibat Virus Lainnya

Beberapa penyakit viral yang diakibatkan oleh virus lainnya diantaranya adalah:

  1. IBH (Inclusion Body Hepatitis)
  2. Infectious Bronchitis (IB)
  3. Marek’s Disease (MD)
  4. Swollen Head Syndrome (SHS)
  5. Egg Drop Syndrome
  6. Infectious Laryngo Tracheitis (ILT)
  7. Helicopter Disease.

Penyakit Ayam Akibat Bakteri

Nah, kalau  yang satu ini apabila terkena sakit ayam bisa kita obati dengan menggunakan antibiotik yang beredar di pasaran sesuai dengan gejala dan bakteri yang menyerangnya. Karena antibiotik memiliki spectrum luas dan sempit begitu juga bakteri terdiri dari gram positif dan gram negatif yang tidak bisa sembarangan diberikan obat karena memiliki tingkat efektivitas yang berbeda. Akibat dari beberapa peternak yang memberikan asal bakteri sekarang banyak yang telah berkembang dan resisten dengan antibiotik yang sebelumnya masih bekerja.

CRD (Cronix Respiratory Disease)

 

Penyakit ini tidak mengenal umur terkenanya. Baik saat ayam kecil dan besar bisa terserang. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini menginfeksi dan menyerang saluran pernafasan dimana akan ditandai dengan terdengarnya suara cekrek dengan frekuensi terdengarnya menjadi lebih sering seiring lama dan tingkat keparahan. Hidung juga akan mengeluarkan air seperti seseorang yang sedang flu. Meski mortalitas yang diakibatnya tergolong rendah tetapi umumnya CRD datang berbarengan dengan penyakit lain seperti E.Colli dan bahkan ND dan IB.

Pengobatan dan Pencegahan

Untuk artikel spesifik mengenai CRD atau obat ayam ngorok herbal dan pabrikan telah di bahas lengkap, ini hanya pengulangan dan rangkumannya saja. Obat yang bisa di pakai untuk mengobatinya dari golongan :

  1. Tylosin
  2. Spiramycin
  3. Oxytetracycline
  4. Streptomycin
  5. Linkomisin
  6. Enrofloksasin
  7. Norflosasin

Untuk pencegahan, usahakan udara yang ada di dalam kandang tetap terjaga kebersihannya, gunakan kipas tambahan jika masih kurang dan jangan lupa untuk terus mengukur tingkat kepadatan kandang, serta kadar amoniak dalam kandang.

E-Colli Pada Unggas

penyakit ayam colli

Hewan yang berkembang biak banyak di air yang tidak bersih ini bisa menyebabkan efek buruk dan penyakit omphalitis pada anak ayam, acites dan pada tingkat akut ditemukannya pengkejuan berwarna kuning di sekitar hati dan jantung. Bakteri e-colli juga menyerang manusia melalui air minum yang tidak dimasak colli berkembang dengan baik dan jangka pendek membuat sakit perut pada pengguna.

Bakteri ini mati pada suhu di atas 60C. Pada unggas yang terinfeksi bakteri ini dapat menulari unggas lainnya melalui minuman, pakan yang terkontaminasi oleh kotoran bakteri e-coli dan udara yang masuk ke pernafasan ternak.

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan terbaik dapat dilakukan mulai saat awal unggas masuk, dimulai dari air yang sebaiknya di masak. Toh saat awal meskipun populasi ribuan air minum yang dikonsumsi masih sedikit, sampai usia 7 hari awal ketika memasak air kita lebih terjamin lebih bersih.

Tidak hanya bakteri e-colli saja yang hilang, bakteri yang lainnya juga bersih. Selanjutnya adalah pemberian dari clorin yang berupa potongan kecil yang ketika mau dicampurkan di minum clorin di pecah kembali lebih kecil agar efektivitas clorin lebih baik.

Jangan tunggu mengobati unggas terkena saat umur dewasa, karena obat yang diberikan saat colli sudah ganas hanya akan percuma. Bedah ayam di tiap minggunya terutama saat ada yang mati. Jika ada indikasi mengarah ke colli berikan obat dengan kelompok tetrasiklin, sulfonamide, trietropim dan kuinolon.

Pullorum Atau Berak Kapur

Penyakit Ayam Pullorum

Berak putih menjadi identik dari kasus penyakit satu ini, meskipun pada ayam dewasa jarang ditemukan kematian akibat penyakit ini tetapi adanya penurunan produksi telur dan juga performance. Pada usia anakan penyakit ini menimbulkan kematian dan menular. Seringkali penyebab penyakit ini karena udara sekitar kotor, amoniak yang menyengat, kurangnya sanitasi dan desinfeksi, dan pakan yang diberikan sudah tidak layak konsumsi.

Selain dari kotoran yang berwarna putih seperti kapur, sendi-sendi kaki pada ayam juga akan terlihat membengkak, terdapat gumpalan pasta di sekitar kloaka dan sayap yang menggantung menjadi salah satu ciri-cirinya.

Pencegahan dan Pengobatan

Berbeda dengan beberapa penyakit diatas yang diobati dengan mencampurkan obat kedalam air minum. Penyakit ini lebih optimal jika kita langsung menyuntikkan obatnya ke dada ayam dengan golongan cocilin dan neoteramycin. Membeli bibit atau anakan dari hatchery yang bebas pullorum dan banyak hatchery yang menyediakan opsi ini. Cuci bersih peralatan, kandang dan menaburkan kapur pada kandang juga bisa menjadi pencegahannya.

Penyakit Ayam Akibat Bakteri Lainnya

  1. Chlamydiosis
  2. Coryza
  3. Fowl Typhoid
  4. Kolera
  5. Paratifoid

Jadi total ada 8 penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang sering menyerang unggas, baik pedaging, petelur, itik, puyuh, dan unggas lainnya.

Penyakit Ayam Petelur

Perincian penyakit yang menyerang petelur akan kami jabarkan di bawah ini, baik itu dari virus, bakteri, ataupun parasit yang dapat menggangu dan menurunkan produksi telur, membuat kerabang telur menjadi lembek dan lunak serta tipis, mempengaruhi daya tetas.

Penyakit yang disebabkan virus

  1. Avian Encephalomyelitis.
  2. Egg Drop Syndrome 1976.
  3. AI.
  4. ND.
  5. IB.
  6. IBH.
  7. IBD.
  8. Lymphoid Leukosis.
  9. Viral Arthritis.
  10. Swollen Head Syndrome.
  11. Cacar Unggas.
  12. Avian Ecephalomyelitis

Akibat Bakteri

  1. Collibacillosis.
  2. Pullorum.
  3. CRD.
  4. Coryza.
  5. Kolera Unggas.

Akibat Parasit

  1. Ascariasis.
  2. Gurem
  3. Malaria

Penyakit Ayam Broiler

Untuk ayam broiler juga terbilang cukup banyak, yang inti dari kesemuanya adalah menjaga kebersihan kandang, kepadatan, biosecurity, dan pelajari lebih lanjut 5 cara mudah ternak ayam potong. Berdoa dan ingatlah jika sebelumnya farm kita pernah di datangi penyakit ini dan ambil hikmahnya dibalik ini semua. Berikut penyakit ayam broiler akibat virus:

  1. AI (Flu Burung)
  2. Helicopter Disease (sayap seperti helicopter)
  3. IBH (Inclusion Body Hepatitis)
  4. Infectious Bronchitis (IB)
  5. IBD (Gumboro)
  6. Newcastel Disease (ND)
  7.  SHS (Swollen Head Syndrome)

Penyakit ayam broiler akibat bakteri :

  1. CRD (Cronic Respiratory Disease)
  2. Colibacilosis
  3. Coryza
  4. Kolera
  5. Pullorum

Penyakit Akibat Parasit

  1. Coccidiosis
  2. Malaria

Beberapa data terkait penyakit unggas ini sebagian kami kutip dari isikhnas

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *