Dari dulu sampai sekarang, beternak ayam petelur terbukti bisa memberikan keuntungan yang cukup menjanjikan bagi para peternak jika dilakukan dengan cara yang tepat. Alasannya sudah pasti karena telur menjadi salah satu bahan konsumsi yang selalu dibutuhkan banyak orang, jadi tak sulit untuk melakukan penjualan terhadap setiap telur yang dihasilkan.
Sebut saja seperti ayam afkir, jenis ayam petelur ini mungkin kerap dipandang sebelah mata mengingat faktor usia atau berkurangnya produksi telur. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa banyak peternak yang lebih memilih untuk tidak lagi memeliharanya alih – alih demi menekan biaya operasional ayam afkir itu sendiri.
Lantas, apa sih yang dimaksud dengan ayam afkir? apa saja resiko beternak ayam afkir? dan bagaimana potensi penjualannya? Nah, untuk menjawab semua itu, pastikan anda tetap menyimak secara lengkap pembahasannya dalam artikel kali ini.
Apa Itu Ayam Afkir?
Ayam petelur afkir atau ayam afkir adalah ayam betina petelur yang memproduksi telur sekitar 20 hingga 25% saja di usianya yang sekitar 96 minggu. Biasanya ayam dengan usia seperti ini dan dianggap sudah kurang produktif akan dimanfaatkan oleh peternak menjadi ayam potong, tujuannya adalah demi mendapatkan keuntungan di penghujung usia dari ayam tersebut, meski kualitas daging jelas lebih rendah dibandingkan dengan ayam broiler.
Karakteristik Ayam Afkir
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, daging ayam afkir memiliki kualitas di bawah ayam broiler, di mana daging ayam afkir memiliki tekstur yang kasar, alot, dan cenderung juicy. Selain karena faktor usia, ayam petelur afkir memiliki kandungan air 56%, protein 25.4 – 31.5%, dan lemak 1.3 – 7.3%.
Adapun tingkat kealotan daging dari ayam afkir sendiri dipengaruhi oleh kolagen yang menjadi protein struktural pokok dalam jaringan ikat. Mengingat usianya yang terus bertambah, jumlah dan kekuatan kolagen pun ikut meningkat sehingga ayam yang lebih tua (dalam hal ini ayam afkir) akan memiliki daging yang cenderung lebih alot, terutama pada bagian karkas seperti bulu, kepala, kaki, dan organ dalam.
Ciri Ayam Afkir
Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah ciri-ciri ayam afkir:
Penurunan produksi telur
Umumnya, ayam petelur yang sehat mampu menghasilkan telur secara konsisten. Namun seiring dengan bertambahnya usia, ayam petelur yang memasuki masa afkir akan mengalami penurunan drastis dalam produksi telur, biasanya ayam afkir hanya mampu memproduksi sekitar 20 – 25% saja.
Perubahan pola makan
Ciri – ciri ayam afkir juga bisa dilihat dari pola makannya, di mana ayam petelur yang sudah tua cenderung kurang berselera atau malah sampai menolak makan. Berbeda dengan ayam petelur yang masih berada dalam usia produktif, di mana ayam cenderung gemar makan.
Fisik yang lesu
Ayam afkir juga bisa dilihat dari kondisi fisiknya yang seringkali terlihat lemas dan kurang bersemangat, hal ini biasa juga menjadi penanda fisik yang dehidrasi dengan tubuh yang terlihat mengering, paruh terbuka, dan kotoran mata serta hidung yang cenderung kering. Kondisi fisik ini juga yang memicu ayam afkir minum air secara berlebihan, lebih suka minum dari pada makan.
Perubahan perilaku
Tidak hanya memiliki pembawaan yang lesu, ayam afkir juga biasanya lebih memilih untuk menyendiri, lebih malas, atau malah sebaliknya dengan menunjukkan perilaku yang agresif tidak seperti biasanya.
Perubahan bentuk tubuh
Memasuki usia yang semakin tua, ayam petelur yang sedang afkir biasanya akan terlihat kurus, jengger dan bulu – bulunya pun kusam, serta postur tubuh yang cenderung melengkung. Pembengkakan juga biasanya terjadi pada bagian – bagian tertentu, seperti perut atau kaki.
Tips Beternak Ayam Afkir
Salah satu kunci sukses beternak ayam petelur adalah dari manajemen kandang yang digunakan, terlebih untuk jenis ayam afkir yang notabene memerlukan manajemen perkandangan yang tepat, tujuannya adalah agar bisnis ternak ayam petelur bisa tetap berjalan dan pastinya menguntungkan. Selain itu, manajemen kandang ayam afkir yang baik juga bisa meminimalisir terjadinya resiko kerugian, baik dari sisi pembeli maupun distributornya.
Demi terhindar dari resiko yang tidak diinginkan, berikut ini adalah tips beternak ayam afkir sesuai dengan tahapannya masing – masing:
Tahap pra-afkir
Ini merupakan kondisi di mana ayam petelur baru akan memasuki masa afkir. Pada tahan ini, peternak hendaknya sudah bisa memilih ayam petelur mana yang sudah memasuki masa afkir, ini bisa dilakukan melalui pengamatan sebagaimana ciri – ciri ayam afkir yang telah disebutkan di atas. Adapun beberapa persiapan yang perlu dilakukan antara lain:
- Box ayam
Berfungsi untuk memindahkan ayam dari kandang ke tempat pembeli.
- Timbangan
Digunakan untuk mengukur berat / bobot ayam afkir secara keseluruhan.
- Alat hitung
Khusus untuk peternak ayam skala besar, alat hitung menjadi hal yang tak boleh luput dari proses ini. Pasalnya, bisnis ayam skala besar umumnya memiliki jumlah ayam petelur yang banyak dan pada proses afkir seperti ini harus ada perhitungan yang matang, terutama saat memutuskan untuk mengafkir ayam petelurnya. Tak hanya sekedar menghitung, semua juga perlu dicatat untuk menghindari resiko kesalahan.
- Kebutuhan pakan
Memberi pakan pada ayam afkir sangat penting ketika akan dimuat ke mobil, namun jumlah pakan yang diberikan hendaknya tidak terlalu banyak atau lebih rendah dari biasanya. Hal ini ditujukan untuk mengurangi kinerja organ pencernaan pada ayam afkir, sehingga resiko kematian ayam afkir selama proses distribusi pun bisa diminimalisir.
Tahap afkir
Pada tahap ini, yang menjadi fokus utama adalah biosecurity. Singkatnya, kendaraan apapun yang menjadi pengangkut ayam afkir sudah semestinya mendapat perlakuan khusus, misalnya seperti disemprot terlebih dahulu menggunakan desinfektan, tujuannya sudah pasti untuk mencegah munculnya patogen di dalam peternakan.
Sama halnya dengan barang atau alat lainnya yang digunakan saat proses afkir. Bagaimana pun juga, fasilitas biosecurity seperti ini sangat lah diperlukan demi tidak terganggunya produktivitas ayam petelur.
Tahap pasca afkir
Pada tahap ini, manajemen pasca afkir yang dibutuhkan adalah pembersihan kandang ayam petelur itu sendiri. Adapun beberapa perlakuan khusus untuk kebersihan kandang sangat lah diperlukan, antara lain:
- Penyemprotan insektisida
Penyemprotan insektisida ditujukan untuk mencegah perpindahan serangga dari kandang satu ke kandang lainnya, atau lebih parahnya lagi jika serangga sampai beranak pinak.
- Pembersihan kandang
Setelah penyemprotan, proses yang harus dilakukan selanjutnya adalah pembersihan kandang. Ini dilakukan dengan mengambil feses ayam afkir dari dalam kandang, sementara untuk kotoran yang menempel pada dinding kandang bisa disikat dan disemprot dengan air sebelum diberi desinfektan.
- Pengapuran kandang
Ini dilakukan dengan menaburkan kapur di permukaan lantai kandang. Adapun tujuan dari pengapuran seperti ini adalah guna membunuh telur dari cacing dan sisa bakteri lainnya yang belum mati pada saat penyemprotan desinfektan. Proses pengapuran sendiri harus dilakukan sebelum kandang digunakan kembali, disarankan sekitar 2 bulan sebelum kandang tersebut kembali diisi oleh ayam petelur baru.
Itulah tadi pembahasan lengkap tentang ayam afkir yang bisa anda ketahui. Semoga bermanfaat.