Ada banyak sekali jenis ayam di dunia ini, yang bisa saya dapatkan informasinya ada 100 jenis. Sementara di Indonesia sendiri ada ayam ras dan ayam buras yang memiliki banyak macam dan jenisnya.
Kelebihan dan Kekurangan Ayam Buras
Setiap budidaya dan usaha peternakan khususnya unggas pedaging dan petelur masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dengan mengetahui plus dan minusnya tersebut peternak diharapkan menjadi lebih bijak dalam memilih jenis usahanya yang sesuai dengan karakteristik daerahnya.
Kelebihan Ayam Buras
- Bisa dipelihara untuk menjadi kerjaan sampingan.
- Bisa dijadikan hobi,
- Daya tahan tubuh lebih baik dari ayam ras.
- Pemeliharaan tidak membutuhkan banyak biaya.
- Pemeliharaan tidak susah.
- Kandang tidak terikat dengan beberapa persyaratan.
- Bisa menyesuaikan dengan iklim dan perubahan cuaca.
- Meningkatkan gizi keluarga.
Kekurangan Ayam Buras
- Untuk menghasilkan telur dan daging membutuhkan waktu yang lama.
- Produktivitas menghasilkan telur pertahunnya rendah.
- Pertumbuhan lambat.
- Bobot ayam kecil.
Pengertian Ayam Buras
Ayam buras menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ayam bukan ras. Hal ini mengacu pada ayam asli indonesia dan persilangannya, yang terbaru yang di dapatkan adalah ayam KUB, lalu jenis lainnya adalah ayam kate, ayam pelung, bangkok, ayam arab, ayam joper, dan ayam kampung.
Yang dimana jenis-jenis ayam ini nantinya akan kita bahas satu-persatu dengan kelebihan, karakteristik dan kekurangannya. Meskipun budidaya ayam ini bisa dengan metode ektensif dan intensif, tetapi untuk beberapa jenis ayam yang paling adalah metode pemeliharaan dengan intensif.
Ayam KUB
Untuk mempertahankan ayam asli Indonesia dan membantu mencukupi kebutuhan protein dalam negeri yang sebagian besar di produksi oleh ayam ras, Badan penelitian dan pengembangan pertanian Kementrian Pertanian Indonesia terus melakukan kawin silang dan perbaikan genetik terhadap sesama ayam kampung asli.
KUB sendiri adalah singkatan dari kampung unggul Balitbangtan. Untuk bibit nya sendiri atau DOCnya bisa di dapatkan di BPTP Jawa Tengah, Jawa Barat dan Balitbangtan wilayah lainnya di pulau Jawa, untuk luar pulau Jawa bisa ditanyakan ke Dinas peternakan terdekat.
Untuk mengoptimalkan potensi genetiknya bahkan telah diterbitkan petunjuk teknis dalam pemeliharaan ayam buras, yang bisa didapatkan di sini, ini meliputi :
- Perkenalan dan sejarah ayam.
- Manajemen kandang.
- Manajemen pakan dan pemberian pakan.
- Manajemen pemeliharaan berdasarkan umur.
- Vaksinasi.
- Panen dan pemasaran.
Keunggulan Ayam KUB
- Warna pada bulu yang beranekaragam, tidak hanya hitam, putih, tetapi kuning tua, kuning muda.
- Awal mulai bertelur 4,5-5 bulan.
- Telur yang dapat di hasilkan pertahunnya mencapai 160-180 butir/ekor.
- Keunggulan pada ayam kampung asli masih bertahan seperti daya tahan tubuh yang kuat.
- Pakan yang dikonsumsi relatif lebih irit.
Ayam Joper
Ayam joper ini juga ayam persilangan tetapi tidak murni ayam kampung asli, melainkan indukannya adalah ayam petelur. Ayam joper juga banyak di ternakkan baik dalam populasi puluhan hingga ratusan, biasanya panen di bobot 0,8-0,9-1,0kg di umur 2 bulan dengan pemeliharaan intensif.
Joper adalah singkatan dari jowo super atau ayam kampung super. Memiliki perkembangan yang setara dengan ayam petelur jantan.
Ayam Kampung
Masyarakat Indonesia hampir seluruhnya mengenal ayam kampung asli ini, dimana sekarang mereka membudidayakan untuk mendapatkan hasilnya baik berupa telur ataupun daging untuk pemenuhan kebutuhan protein keluarga.
Pemeliharaan rata-rata keluarga adalah dengan ekstensif yaitu di umbar dan mencari makan sendiri. Ayam kampung asli memiliki banyak kelemahan diantaranya seperti
- Lamanya proses bertelur yakni ketika menginjak umur 6 bulan, itupun baru mulai belajar bertelur.
- Baru layak dikonsumsi ketika memasuki usia 1 tahun, walaupun beberapa ada yang di 8 bulan sudah dikonsumsi.
- Bobot DOC berkisar di 29gr-36gr.
- Warna bulu, ukuran tubuh dan potensi genetik tiap ayam kampung tidak sama.
Tetapi ketahanan terhadap panas yang bisa mengakibatkan stress sangat jarang terjadi pada ayam kampung asli ini, ditambah juga lebih tahan terhadap penyakit membuat ayam ini lebih unggul di banding yang lain.
Ayam Kedu
Banyak yang tidak tahu bahwa nama lain ayam kedu adalah ayam cemani. Bahkan banyak orang yang lebih mengenal ayam cemani dibanding ayam kedu. Ayam kedua punya dua jenis :
- Ayam kedu jengger merah.
- Ayam kedu jengger hitam.
Ayam kedua jengger hitam memiliki karakteristik hitam pada bulu, kaki telinga dan wajahnya. Sedangkan yang jengger merah selain jenggernya yang merah, warna lainnya adalah hitam.
Ayam kedu adalah plasmanutfah Jawa Tengah yang bisa memproduksi telur 159 butir/ekor/tahun. Ayam kedu kini mulai di budidayakan dan dilestarikan oleh instansi setempat guna untuk menjaga populasi dan keanekaragaman ternak asli Indonesia yang kini semakin sedikit di budidayakan oleh masyarakat.
Ayam Pelung
Ayam pelung adalah ayam yang sebagian besar dipelihara masyarakat karena hobi, suka dengan kokoknya, postur tubuhnya dan juga hobi, khusus ayam pelung ini memiliki karakteristik suaranya yang merdu dengan kaki dan tubuh yang relatif panjang. Bersama dengan ayam kedu, ayam pelung adalah ayam lokal asal Cianjur, Jawa Barat.
Menurut Jamani dan Nataamijaya 1996, ayam pelung memiliki pola kokok seperti berikut :
Pola kokok: Awalan selama 1,2 detik lalu pertengahan (suara naik) berirama selama 5,5
detik hingga akhir (suara turun, kemudian rata) selama 3,0 detik dan ditutup dengan suara kokok selama 1,2 detik.
Ayam yang memiliki ciri warna kuning dibadan dan hitam pada ekornya serta jengger merah ini saat dewasa bisa mencapi bobot 4 kg untuk jantan dan 3 kg untuk betinanya.
Ayam Nunukan
Ayam nunukan adalah ayam asal Kalimantan, tepatnya di wilayah Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur. Saat dewasa untuk jantanya bisa mencapai bobot 1,5kg-3,0kg sedangkan pada betinanya bisa mencapai 1,1kg-2,8kg. Ayam ini juga sebagian besar di budidayakan untuk sekedar hobi mengkoleksi.
Jenis Ayam Buras Lainnya
Banyak sekali ayam lokal yang belum mendapatkan teknologi pembibitan untuk melestarikan dan mengembangkan ayam ini, padahal jumlahnya sangat beragam dan beberapa malah sudah ada yang tidak bisa kita jumpai lagi saat ini.
Beberapa jenis ayam buras lainnya:
- Ayam bali
- Ayam bangkok
- Ayam kate
- Ayam gaok
- Ayam ketawa
- Ayam maleo
Yang telah punah seperti :
- Ayam ciparage
- Ayam kinantan
- Ayam sedayu
- Ayam jantun
Pakan Ayam Buras
Karena beragamnya ayam lokal Indonesia sampai sekarang tidak ada standart baku untuk menentukan kebutuhan nutrisi dari ayam ini. Beberapa ayam lokal bahkan diberikan pakan pabrikan untuk menunjang pertumbuhannya seperti ayam Joper dan Ayam Arab.
Selain itu adalah pemanfaatan bahan-bahan disekitar masyarakat yang tidak berebut dengan manusia dalam pengkonsumsiannya seperti :
Ampas kelapa fermentasi, Dedak pagi, Menir, Onggok, Bungkil inti sawit, Tepung kepala udang, Tepung bekicot, Limbah restaurant, Limbah pabrik, Bungkil kacang, Bungkil kedelai.
Kesemua bahan atau beberapa bahan di campur untuk mendapatkan energi metabolisme dan protein serta kandungan lain yang dibutuhkan untuk perkembangan Ayam buras.