Domba dorper sendiri merupakan singkatan dari domba dorset dan domba persia, domba dorset adalah domba yang berasal dari Negara Afrika Selatan. Perkawinan silang ini telah lama dilakukan yaitu 71 tahun lalu, hingga sekarang sudah banyak menyebar ke seluruh dunia teramasuk di Indonesia.

Adanya domba dorper diharapkan dengan perkawinan silang terhadap domba lokal unggul akan mampu mencukupi kebutuhan dalam dalam negeri ataupun swasembada daging, dimana dorper akan menambah jumlah jenis domba yang diternakkan di tingkat peternak yang murni pedaging dan memiliki banyak kelebihan.

Kelebihan Domba Dorper

Domba Dorper

Domba ini merupakan domba pedaging yang dimana saat ini adalah domba pedaging terbaik di dunia. Domba ini juga memiliki kelebihan lainnya, diantaranya :

  1. Tidak bertanduk.
  2. Badan panjang,
  3. Memiliki kemampuan adaptasi terhadap lingkungan yang sangat baik.
  4. Pencapaian bobot badan kategori sangat bagus.
  5. Bisa bunting hingga 3 kali dalam 2 tahun.
  6. Masa kawin 8 bulan.
  7. Karkas baik yaitu mencapai 0,6.
  8. Selera makan tinggi.
  9. Bulu tipis dan pendek.

Jika peternak membudidayakan domba ini dalam pemeliharaan  serta di beri pakan yang berkualitas, domba ini bisa menambah bobot daging dalam sehari sampai 91  gram/hari/ekornya. Genetik perkawinan silang domba dorset dan persia termasuk dalam genetik yang sudah stabil. Dengan masa kawin setiap 8 bulan ini, kemudian dapatlah 2,5 anakan pertahunnya jika dihitung.

Domba Dorper Hasil Kawin Silang

Peternak mendapatkan domba ini kebanyakan dari Australia dengan import yang kemudian ketika sampai di Indonesia mereka melakukan persilangan kembali dengan domba-domba lokal unggul, seperti domba merino, domba ekor gemuk, domba garut dan lainnya. Dorper sendiri merupakan domba pedaging yang berbulu wol dimana jenis domba pedaging yang satunya lagi adalah yang berbulu biasa.

Ciri-Ciri Domba Dorper

Dorper yang asli memiliki 2 warna pada bagian kepalanya yang menjadi ciri khas utamanya yaitu :

  1. Domba yang warna kepalanya hitam.
  2. Domba yang warna kepalanya putih.
  3. Badan domba panjang, berisi.
  4. Bulu kaki dan badan memiliki warna yang sama.
  5. Bobot pejantan bisa mencapai 130 kilogram/ekor.
  6. Bobot badan betina bisa mencapai 80-110 kilogram/ekornya.

Meskipun disilangkan dengan domba persia yang berkepala hitam tetapi genetik dari domba dorsip menghasilkan anakan yang berkepala putih dan hitam.

Domba Dorper Garut

domba dorper garut

Dewasa kini dorper banyak di kawinkan dengan domba lokal, salah satunya adalah gomba garut, yang dimana hasilnya akan mendapatkan dorper yang berbulu hitam dengan dengan tanduk khas tanduk garutnya. Tetapi badan dan postur tubuhnya seperti dorper.

Dorper garut tetap memiliki bulu yang tipis dengan warna hitam di kepala domba jika pejantannya dorper hitam di kepalanya. Domba dorper garut yang di pelihara secara intensif dan diberikan pakan berkualitas dalam waktu setahun lebih bisa mencapai bobot 90 kg.

Breeding Domba Dorper

Proses breeding domba ini akan menghasilkan f1 terbaik dimana pejantannya adalah domba dorper import dan betinanya adalah domba lokal unggul. Proses breeding menggunakan kandang koloni dimana di beberapa betina lokal di tempatkan satu dorper jantan. Dimana sistem kawinnya adalah kawin alami dan nantinya pejantan akan mudah mengetahui betina mana yang sedang birahi.

Domba betina memiliki siklus birahi sekitar 26 hari, dimana jika tidak ada proses perkawinan maka peternak akan menunggu selama 26 hari kedepan untuk bisa mengawinkan ternaknya kembali. Dalam kandang koloni kita bisa menempatkan 30 betina dan 1 jantan. Di mana proses setelah kawin akan di perhatikan hingga diketahui bunting, yang dimana proses selanjutnya adalah pemindahan kandang pada betina yang bunting.

Pakan Domba Dorper

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dari dorper ini sendiri sebaiknya pakan yang diberikan adalah pakan komplit dan konsentrat, yang dimana kita bisa membelinya dengan mencari di toko terdekat dengan pakan komplit penggemukan dan pejantan.

Dimana pemberian pakan rumput masih di pergunakan. Hal ini untuk tetap mengenyangkan domba dan memudahkan kita dalam mencukupi kebutuhan harian dari domba dorper ini sendiri. Adapun jika ingin dikembalakan, maka tumbuhan yang di tanam haruslah tumbuhan yang memiliki gizi tinggi, mesikpun begitu konsentrat tetap masih diperlukan untuk pemeliharaan domba ini.

Pakan domba dorper penggembalaan memang lebih menghemat untuk pengeluaran biaya, penggembalan sebaiknya dilakukan 2x yaitu setiap pagi dan setiap sore hari.

Semoga informasi ini bermanfaat, terimakasih.

Tagged in:

,

About the Author

An Media

Memberikan informasi seakurat dan sedetail mungkin yang bisa jadi referensi dan sumber rujukan bagi peternak rakyat.

View All Articles