Cara Membuat Hay

  • Peternak
  • Jan 12, 2021
cara membuat hay

Ada banyak teknologi pengawetan dalam pakan ternak, sebagian bisa digunakan untuk semua ternak, lainnya hanya bisa digunakan untuk ternak tertentu karena fungsi dan penggunaannya. Beberapa teknologi pengawetan itu adalah hay. silase, dan fermentasi. Dimana dalam artikel kali ini akan dibahas bagaimana cara membuat hay.

Perbedaan dan Persamaan Hay dan Silase

haystack iStock Thinkstock

Sama seperti fermentasi dan silase, bahan-bahan yang akan di awetkan berupa leguminosa dan jenis hijauan atau rumputan haruslah disimpan dengan dikeringkan terlebih dahulu hingga mendapatkan kandungan air di kisaran 20-30%, bhkn hay idealnya di 10-15%. Tujuan utama dari pengeringan adalah agar proses pembuatan hay berhasil dimana jika masih basah pakan akan cenderung ditumbuhi jamur dan malah membahayakan ternak jika dikonsumsi.

Dalam pengeringan sendiri bisa dilakukan dengan dua cara :

  1. Pengeringan dengan menggunakan cahaya matahari.
  2. Pengeringan dengan menggunakan mesin pengering atau dryer

Jika dalam silase proses pembuatannya harus tidak terkena matahari, maka di hay kita memanfaatkan sinar matahari untuk pengeringannya. Kalau di luar negeri tentunya pernah melihat jerami di press dan berbentuk bulat, ada juga yang di press menggunakan alat sehingga berbentuk persegi panjang.

Mereka sebelumnya menghamparkan jerami lalu setelah kering mereka akan menggunakan alat yang otomatis mengempress dan membentuk bulatan pada pakan yang telah kering ini. Untuk pembungkusannya juga mereka menggunakan alat yang bisa dilihat melalui video di bawah ini.

Manfaat Dari Teknologi Pembuatan Hay

Selain di Indonesia yang hanya memiliki 2 musim, di luar negeri untuk menghadapi winter atau musim salju mereka menggunakan sistem hay yang terbilang teknologinya sudah cukup maju. Untuk memasok pakan ternak mereka selema musim ini mereka membuat banyak sekali jerami hay.

Sedangkan di Indonesia sendiri hay di manfaatkan untuk :

  • Dengan cara yang sederhana dan mudah dikerjakan sudah bisa mengaplikasikan pengawetan pakan.
  • Karena di Indonesia bahan pakan yang basah tidak baik langsung diberikan pada ternak karena contohnya masih ada cacing terutama di pagi hari yang bisa membuat ternak menjadi sakit mengkonsumsinya dengan teknologi hay, pakan lebih aman di konsumsi.
  • Lebih disukai ternak atau meningkatkan tingkat kesukaan ternak terhadap bahan pakan.
  • Membuat pakan tahan lebih lama.

Cara Membuat Hay Pakan Kelinci

cara membuat hay

Metode Pembuatan Hay

Ada 2 metode yang dapat di pakai dan diaplikasikan yang dimana bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemudahan dalam penggunaannya.

  • Metode pertama ini bisa menggunakan terpal atau hamparan lain seperti plastik, yang nantinya akan menjadi tempat atau wadah guna mengeringkan hijauan atau bahan pakan lain di bawah sinar matahari, perlakuan pembalikan dilakukan setiap harinya.
  • Metode kedua ini menggunakan alat yang diberi nama pod, ini lebih sering ditemukan di luar negeri, pod ini sendiri sejenis kotak yang nantinya di padatkan untuk menempatkan rumput atau jenis lainnya di dalamnya.

Sebaiknya membuat hay ketika masuk di musim kemarau karena proses pengeringan akan lebih cepat dan kegagalan karena terkena air bisa lebih di atasi.

Bahan dan Alat

Untuk bahannya sendiri pilihlah rumput yang memiliki kualitas baik seperti rumput odot serta rumput gajah lainnya.

Untuk alatnya sendiri, di tahap pemotongan untuk memperkecil rumput bisa menggunakan secara manual memakai pisau atau jika ingin memakai dalam jumlah banyak bisa menggunakan choper.

Wadah yang dipilih untuk menjemurnya cukup gunakan plastik atau terpal, dan jika ingin dimasukkan menggunakan pot bisa menambahkan rak yang diperlukan untuk menyimpannya selama beberapa hari.

Cara Pembuatan

  1. Potong kecil-kecil bisa dengan pisau atau choper bahan seperti rumput odot.
  2. Jemur di bawah sinar matahari baik dalam menggunakan nampan untuk wadahnya atau plastik.
  3. Bolak-balik setiap hari bahan agar kering maksimal.
  4. Pada sore hari rumput di taruh di tempat yang aman agar terhindar dari hujan atau percikan air lainnya.
  5. Ketika sudah mendapatkan kadar air di 10-15% maka hay siap diberikan atau di simpan selama beberapa hari dalam kondisi anaerob.
  6. Untuk memastikan kadar air kita bisa melihat dari bentuk fisik yang sudah mulai kuning kecoklatan, lalu ketika di raba tidak ada pertinggal air yang sisa di tangan.

Dapatkan informasi harga lebih mudah lewat aplikasi Get it on Google Play
Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *