Ayam pelung merupakan salah satu ayam buras yang ada di Indonesia, bersama dengan ayam lainnya seperti ayam joper, ayam arab, ayam kate dan beberapa ayam lainnya. Pemerintah sendiri melalui Kementrian Pertanian telah menetapkan ayam pelung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari Jawa Barat.

Ayam buras memiliki karakteristiknya sendiri dari tiap jenisnya yang tidak ada dan tidak didapati pada jenis unggas lainnya bahkan pada negara lain. Dimana di Indonesia sendiri ada 32 jenis ayam lokal yang punya keunggulannya sendiri-sendiri.

Ayam Pelung Asli

ayam pelung

 

Ayam yang ditemukan di daerah Cianjur, Jawa Barat ini biasanya di peliharan untuk dijadikan hobi dan penikmat kokoknya yang merdu. Dikarenakan belum adanya pembibitan khusus untuk unggas lokal demi mempertahankan keunikan dan genetiknya, ayam ini sekarang sudah banyak yang di silangkan dengan jenis lain.

Untuk mengetahui keasliannya kita dapat melihat dengan memperhatikan ciri-cirinya. Adapun ayam pelung asli memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Termasuk kedalam jenis ayam yang ukuran jantannya lebih besar dari betina.
  • Jenggernya tunggal atau satu dan di jenggernya terdapat sebuah lekukan seperti gerigi yang warnanya merah.
  • Ayam jantan memiliki postur lebih tegap dari betina.
  • Warna bulu jantan di dominasi dengan warna hitam, kuning dan putih serta warna merah yang menjadi ciri khasnya.
  • Untuk betina terdapat beberapa warna seperti kuning muda, kuning kecoklatan, atau ada juga perpaduan warna kuning dengan bercak-bercak putih.
  • Suara kokok yang khas, merdu, keras dan tidak tersambung-sambung.
  • Untuk bobot badan sendiri ayam ayam pelung dewasa jantan bisa mencapai 6 kg sedangkan betina mencapai 4,5kg.

Untuk kokoknya sendiri, ayam ini punya durasi, frekuwensi dan volume sendiri.

  1. Untuk durasi kokok ayam ini yang paling lambat berkokok 5,8 detik dan yang paling lama berkisar di 13,9 detik.
  2. Jika dihitung melalui alat, didapatkan frekuensi dari suara kokokannya diantara 399,85-1.352,3 hz.
  3. Dalam hitungan desibel yang jga di ukur menggunakan alat didapatkan volume besaran kokoknya berkisar di 60-63,89 db.

Ayam Pelung Jumbo

ayam pelung jumbo

Ayam pelung jumbo adalah ayam yang akan dijadikan indukan yang memiliki genetik yang baik, baik dari fisik, kokok, dan postur tubuhnya. Untuk mendapatkan ayam ini diperlukan 2 buah indukan yang punya genetik terbaik, diantaranya pejantan dan betina.

Dikatakan jumbo juga karena pada ayam yang sudah dewasa untuk jantannya saja cukup besar mencapai 6 kilogram sedangkan betinanya 4,5 kilogram. Jauh lebih besar jika dibandingkan dengan ayam kampung pada umumnya. Dimana usia pada kategori jumbo di atas 1 tahun lebih.

Makanan Ayam Pelung

Untuk makanannya bisa menggunakan beberapa sumber makanan berikut ini

  • Jagung
  • Gabah
  • Dedak padi
  • Bungkil kedelai
  • Tepung ikan
  • Grit

Diantara beberapa pakan diatas bisa di campur untuk mencukupi kebutuhan energi hariannya yang juga untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Ayam Pelung Betina

Ayam pelung betina mulai memproduksi telur pertama di usia memasuki 5,5-7 bulan yang dimana ini bisa saja lebih telat atau lebih cepat tergantung dari sistem pemeliharaan intensif atau ekstensifnya dan pakan yang diberikan. Jika pemeliharaan dilakukan secara intensif dan pakan yang diberikan sesuai dengan standart kebutuhannya maka ayam betina akan lebih cepat bertelur.

Dan jika sudah mulai bertelur, biasanya betina akan memproduksi dan menghasilkan telur sebanyak 23-84 butir/ekor dalam kisaran waktu 4,5-5 bulan. Yang dimana untuk bobot sebuah telurnya cukup besar yaitu dikisaran 51 gram/butirnya.

Jika dilihat dari samping maka kita akan menemukan tiga karekater ketika melihat bentuk nya seperti oval, terkadang silinder juga beberapa tampak bulat. Pial pada ayam pelung betina lebih kecil dari pial ayam jantan. Hal ini yang menyebabkan peternak bisa dengan mudah membedakannya.

Jenis Ayam Pelung

Ada dua jenis ayam pelung yang di budidayakan oleh peternak. Ayam ini sendiri masuk kedalam jenis dwiguna, yaitu dapat dimanfaatkan daging dan telurnya. Akan tetapi karena saat ini sangat sedikit yang membudidayakannya untuk mendapatkan keduanya dan lebih ke koleksi dan menikmati kokoknya.

Karena banyaknya perkawinan silang dengan jenis ayam lainnya oleh peternak hal ini membuat ayam ini memiliki banyak sekalian varian dan jenisnya, diantaranya seperti ragaji gobet, ngeplek kathuhu, ngeplek kenca, carambabang, bajing turun, jalak, dan pejet. Diantarnya ketujuh jenis ini masing-masing dibedakan berdasarkan warna yang tampil pada ekor, sayap dan badannya.

Tagged in:

, ,

About the Author

An Media

Memberikan informasi seakurat dan sedetail mungkin yang bisa jadi referensi dan sumber rujukan bagi peternak rakyat.

View All Articles