Pakan ayam petelur terbagi menjadi dua yaitu pakan ayam petelur masa pertumbuhan dan pakan ayam petelur masa produksi telur yang dimana ini disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi. Contohnya saat masa pertumbuhan ayam membutuhkan nutrisi untuk pembentukan dan perkembangan dari sel-selnya. Sedangkan masa produksi ayam mulai belajar bertelur dan memproduksi telurnya setiap hari dimana pertumbuhan berat badan ayam akan di kontrol tidak seperti pedaging.
Kebutuhan dan nutrisi yang tepat di usia dan masa yang tepat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang dan menunjang pertumbuhan dan produksi yang maksimal. Terkadang karena salah pembiaran pakan hasil yang di dapat menjadi tidak optimal seperti:
- Ayam petelur menjadi terlambat bertelur.
- Produksi telur yang dihasilkan tidak maksimal.
- Kerabang telur tipis.
Pakan Ayam Petelur Masa Pertumbuhan
Konsentrasi Kandungan Nutrisi Yang Di Rekomendasikan
- Jika berdasarkan data tabel di atas, asam amino seperti Metionin, lisin, treonin dan sejenisnya yang cocok adalah jagung dan juga golongan kedelai.
- Jika membeli pakan pabrikan seperti pakan yang memasuki masa pre layer yaitu fase sebelum masa bertelur diantara umur 16 minggu dan sebaiknya tidak diberikan di bawah umur 15 minggu dan setelah ayam bertelur pertama kali pakan prelayer diberhentikan. Hal ini karena kandungan kadar kalsiumnya sebesar 2% dinilai tidak mencukupi dalam mensupport produksi telur.
Sebenarnya ada tiga fase lagi dimana sebelum memasuki fase layer yaitu :
- Starter (0-4 minggu)
- Grower I (4-10 minggu)
- Grower II (10-16 minggu)
Dimana perbedaan terbesarnya ada pada kandungan Energi metabolisme dan protein pada pakannya dimana akan lebih tinggi masa starter hingga akan berkurang dan lebih rendah memasuki masa berikutnya,
Nutrisi | Starter | Grower I | Grower II | Pre Layer |
Kadar Air | <14 | <14 | <14 | <14 |
Energi Metabolisme | 2950 | 2850 | 2750 | 2750 |
Protein Kasar | 20,5 | 20 | 16,8 | 17,5 |
Serat Kasar | <6,5 | <7 | <7 | <7 |
Lemak Kasar | 2,5-7 | 2,5-7 | 2,5-7 | 2,5-7 |
Abu | 5–8 | 5–8 | 5–8 | 10–14 |
Kalsium | 1,05-1,1 | 1-1,2 | 1-1,2 | 2,0-2,1 |
Fosfor | 0,48 | 0,44 | 0,4 | 0,47 |
Pemberian Pakan Sesuai Pencapaian Bobot
Jika masih bingung dalam menentukan dimana fase strater, grower I dan II serta prelayer diberikan, kita bisa menentukannya lewat bobot badan yang telah di capai oleh ayam secara rata-rata. Maka dari itu yang paling penting disini adalah pencapaian bobot badan sesuai standart umurnya agar tercapai pullet yang baik dan berkualitas.
Pakan Ayam Petelur Masa Produksi
Dimasa produksi pakan yang diberikan kandungannya sudah berbeda lagi, dimana kebutuhan kalsiumnya meningkat sampai nanti afkir dan proteinnya berkurang. Hal ini diperlukan untuk mengganti kalsium yang digunakan saat produksi telur. Jika tidak terpenuhi maka kerabang pada telur bisa menjadi tipis dan ayam bisa terhambat produksi telurnya setiap harinya.
Nutrisi | Layer (Produksi Telur 2% – 28 minggu) | Layer (28 minggu-afkir) |
Kadar Air | <14 | <14 |
Energi Metabolisme | 2750 | 2750 |
Protein Kasar | 18 | 17 |
Serat Kasar | <7 | <7 |
Lemak Kasar | 3,5-3,7 | 2,5-7 |
Abu | 10–14 | 10–14 |
Kalsium | 3,25-4 | 3,6-4,0 |
Fosfor | 0,4 | 0,33-0,37 |
Untuk asupan nutrisi yang lebih lengkap bisa dilihat dari tabel yang disajikan oleh hyline yang dimana memuat lebih detail tentang kebutuhan Protein kasar, natrium, klorida, asam amino, kalsium, fosfor serta standart konsumsi gr/harinya.
Cara Membuat Pakan Ayam Petelur
Memang tidak bisa dipungkiri jika harga pakan terus naik, hal ini biasanya di sebabkan oleh :
- Nilai tukar rupiah yang melemah.
- Harga jual bahan baku dalam negeri tinggi, yang dengan itu juga pabrikan menaikkan harga jual pakannya. Terutama jagung dan bungkil kedelai yang import dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah.
Dengan melihat penyebab harga pakan terus naik, setidaknya kita bisa melihat bahwa harga pakan akan sangat sulit untuk turun. Hal yang bisa menjadi alternatif adalah membuat pakan ayam petelur.
Cara membuat pakan ayam petelur bisa dengan 2 cara, yaitu dengan full membuatnya menggunakan formula dari hasil campuran bahan baku yang di dapatkan dan mencampur pakan pabrikan dengan jumlah 60-70% dan sisanya adalah pakan konsentrat dan pakan formulasi yang dibuat sendiri. Meskipun begitu, karena kualitas pada produk lokal terus berubah setiap waktunya, kita perlu melakukan uji sampling untuk mendapatkan nilai dari gizi yang terkandung agar tercukupi kebutuhan energi sesuai masa pertumbuhan ayam.
Menyusun Formula Pakan Ayam Petelur
Komposisi utamanya adalah jagung yang memiliki lebih banyak bahan yang dipakai, kemudian bahan penyusun lainnya dedak dan konsentrat. Adapun perbandingan penyusunan ketiga bahan pakan tersebut yaitu
- Bisa menggunakan 50% jagung + 30% Konsentrat + 20% Dedak.
- Formulasi masih tetap 50% jagung + 35% Konsentrat + 15% Dedak.
- Opsi berikutnya bisa dengan mungurangi sedikit porsi jagung menjadi 40% + 40% konsentrat dan 20% dedak.
Konsentrat memiliki kandungan protein yang dibutuhkan oleh ayam petelur. Tetapi tidak sedikit peternak yang mencampurnya dengan bungkil kedelai sebanyak 5%. Karena harga konsentrat yang masih cukup mahal di pasaran dan kandungan bungkil yang proteinnya bisa mengimbangi konsentrat sekitar 45% kandungan protein kasarnya. Sedangkan konsentrat rata-rata sekitar 35%.
Setelah berdasarkan hasil penghitungan dari formulasi pakan racikan kita. Tidak langsung diberikan kepada ayam. Perlu namanya analisa proksimat dimana ini dibutuhkan untuk benar-benar mengetahui kadar protein, lemak, karbohidrat dan kadar nutrisi lainnya yang kita butuhkan melalui uji laboratorium.
Menentukan Butiran Pakan Racikan
Pakan yang telah kita susun formulanya tadi, tidak berhenti sampai disitu. Sekarang kita akan menentukan apakah berbentuk mash, butiran kecil, crumbel atau pelet.
Untuk pellet kita perlu membeli alat tambahan untuk membentuknya,alat ini seperti penggiling daging yang nantinya kita tinggal memotong panjangnya sesuai kebutuhan.
Tahapan pembentukan pakan :
- Dan untuk membentuknya kesemua bahan tadi harus sudah dalam bentuk halus terutama jagungnya, digiling terlebih dahulu.
- Setelah semua bahan penyusun tadi halus, campurkan, aduk tambah air dan pastikan semuanya teraduk merata.
- Proses berikutnya tidak kalah pentingnya. Yaitu mengkukus bahan-bahan tadi. Tentu ketika kita mendapatkan pakan dari pabrikan langsung, pakan masih terasa hangat ketika tiba di kandang. Mencontohkan hal tersebut hal ini dijalankan untuk mendapatkan pakan yang lebih tahan lama.
Ketika peternak menginginkan pakan berbentuk crumble atau butiran kecil, cetakan yang bisa dipakai mirip seperti ayakan dengan sumbu yang keluar di buat kecil, lalu di berikan pendorong agar keluar lebih baik.
Jika diperlukam dalam jumlah banyak tentu alat manual ini memakan waktu dan tenaga, jika ada modal lebih, alat untuk membuat pakan racikan menjadi pellet atau crumbel sudah terjual di pasaran, bahkan ada yang mengklaim dapat membuat 1.000kg/jamnya.
Harga untuk sebuah alat pembuat pakan pellet dengan kapasitas pembuatannya yaitu 75-100kg/jam nya di patok dengan Rp. 3.600.000. Semakin besar jumlah produksi yang bisa dihasilkan maka harga akan semakin mahal.
Merk Pakan Ayam Petelur
Pada merk pakan ayam petelur ini hampir sama dengan perusahaan pabrikan pakan yang juga mengeluarkan pakan ayam broiler, juga untuk ikan sama seperti pakan ayam pedaging terbaik, berikut kami rangkum beberapa merk pakan dan perusahaan yang membuatnya.
Merk Pakan Ayam Petelur Japfa
Concentrate
- Benefeed Cal-9
- Comfeed K.L.K. Super
- Comfeed K.L.K Super 36
- Benefeed Cal9-36
- Gemilang G-Cls
- Gemilang G-Cls
Pakan Complete Petelur
- Layer Prestarter Comfeed PAR DOC
- Layer Starter Comfeed PAR S
- Layer Grower PAR G
- Layer Feed PAR L
- Layer Feed II PAR L II
- Benefeed Prestarter AL 1
- Benefeed Starter AL 2
- Benefeed Grower AL 3
- Benefeed Layer Feed I AL 100-1
- Benefeed Layer Feed II AL 100-2
- Gemilang Pre Starter G Pre
- Gemilang Starter G-S
- Gemilang Grower G-G
- Gemilang Feed G-L1
Merk Pakan Ayam Petelur Pokphand
- 520
- 520S
- 521
- 521S
- 122 ( medicated )
- 522, 524, 124 ( medicated ) , 124P ( medicated ), BCL 24 ( medicated ), BCL 24P ( medicated ), 324
Merk Pakan Ayam Petelur Sido Agung
- SA 580 (0-6 mg)
- SA 581 (7-12 mg)
- SA 582 (13-17 mg)
- SA 583 PL (18-20 mg)
- SA 583-1 PL (18-afkir)
- SA 583-1 S (18-afkir)
- SA 583-1 (18-afkir)
- SA 583-2 (18-afkir)
Merk Pakan Ayam Petelur Lainnya
- PT. Sreeya Sewu
- PT. Wonokoyo Feedmill
- PT. New Hope
- PT. East Hope
Pakan Ayam Petelur Agar Cepat Bertelur
Pilihlah pakan yang sesuai dengan umur dan bobot badan ayam. Lalu sesuaikan dengan fase perkembangannya seperti ketika awal berilah pakan Starter, dan berlanjut ke grower dan kemudian pre layer dan layer. Di karung pakan produksi pabrikan sendiri telah dijelaskan pemberiannya untuk umur berapa dan sampai umur berapa saja. Umumnya pakan tidak akan berganti lagi setelah memasuki masa produksi telur hingga nanti memasuki afkir.
Kebutuhan nutrisi yang berbeda pada setiap fasenya menentukan kerataan bobot dan tingkat produktivitasnya. Hal yang harus digaris bawahi adalah tidak memberikan pakan starter pada masa bertelur dan sebaliknya. Seperti yang telah dijelaskan di atas pakan ayam petelur masa produksi membutuhkan kalsium yang lebih tinggi dari masa ayam dengan kebuthan protein yang lebih rendah.
Jika masih awam dalam budidaya ayam petelur, sebaiknya gunakanlah pakan pabrikan dengan referensi merk pakan yang telah disebutkan di atas. Selebihnya adalah sistem manajemen kandang yang baik seperti bioseurity, program pencahayaan, kualitas air, udara, dan vitamin menjadi salah satu faktor keberhasilan lainnya. Penting untuk mengetahui waktu awal ayam mulai bertelur dan puncaknya hingga usia afkir ayam petelur.
Pencatatan rekording juga diperlukan guna melihat ayam mana yang belum bertelur dan tingkat produktivitas telurnya yang rendah. Yang dimana nantinya bisa diberi perlakuan khusus dan pemanatauan lebih hingga keputusan untuk mempertahankan atau membuangnya.